Ringkasan Khotbah : 20 Juni 1999
The Growth of The Body
Nats : Efesus 4:11-16
Pengkhotbah : Rev. Sutjipto Subeno

Efesus 1-3 menjadi bagian dimana Paulus menegaskan secara doktrin bagaimana orang Kristen dikeluarkan dari dosa dan hidup baru di dalam Kristus, bagaimana Tuhan menuntut adanya satu kesatuan yang mempertumbuhkan seluruh bangunan tubuh Kristus sebagai fungsi keberadaan daripada kerajaan Allah di tengah dunia. Di pasal 4 kita akan melanjutkan bagian aplikasi dari surat Efesus dan melihat bagaimana proses itu harus digarap secara konkrit di dalam hidup kita sehari-hari. Bagaimana kita harus berproses dan bertumbuh, apa yang harus diproses dan dipertumbuhkan, dan kemana sasaran proses kita?

Gambaran dari Efesus 4 merupakan satu proses dinamis kehidupan yang harus terus bertumbuh. Setiap tubuh merupakan satu gambaran bagaimana tubuh itu terus bergerak dan bertumbuh sehingga kalau tubuh itu tidak bertumbuh atau bertumbuh secara tidak tepat maka tubuh itu menjadi tubuh yang aneh. Orang tua yang mempunyai anak yang bagian tubuhnya tidak dapat berkembang secara normal akan sedih sekali tetapi seringkali kita tidak membayangkan hal ini juga terjadi di dalam tubuh Kristus. Banyak orang Kristen yang seharusnya berproses dan bertumbuh namun ternyata tidak bertumbuh seperti yang seharusnya. Disini kita dapat melihat bagaimana Paulus dengan tegas mengutarakan beberapa aspek dalam Ef 4 yang berkenaan dengan pertumbuhan yaitu:

1). Apa motivasi kita berproses? Paulus disini menekankan bahwa seluruh proses pertumbuhan kita harus dimotifasi atau didorong oleh satu ide yang yang utama yaitu, "Bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya." Salah satu aspek yang menyebabkan tubuh gagal berproses adalah karena motivasi pertamanya sudah bergeser. Di dalam kita melihat pertumbuhan seseorang seringkali orientasi kita adalah berapa banyak yang telah ia kerjakan dan apa yang ia lakukan, tetapi kita gagal untuk melihat apa yang menjadi inti pertama pelayanannya.

Alkitab mengatakan bahwa yang utama adalah bagi kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah harus dinyatakan di dalam jemaat. Ketika jemaat menjadi satu wadah dimana kemuliaan Allah dapat dipancarkan, maka itulah motivasi mengapa saya harus berproses menuju kepada satu tujuan yang Tuhan tetapkan. Kekristenan gagal memacarkan kemuliaan Allah di dalam kehidupan kekristenannya karena justru di dalam kekristenan sendiri motivasi ini sudah hilang. Akibatnya, kita melakukan atau memperjuangkan sesuatu demi kepentingan diri kita sehingga kemuliaan Allah tidak dapat terpancar. Semakin motivasi kita menuju pada kemuliaan Allah semakin kemuliaan Allah itu muncul di dalam jemaat. Saudara, Kekristenan bukan sekedar berteori tentang iman Kristen tetapi kekristenan harus menyentuh hingga motivasi hidup kita. Apa yang menjadi dorongan hidup Saudara menjadi dorongan mengapa Saudara mengambil keputusan tertentu, menerima dan menolak melakukan sesuatu. Proses kehidupan iman kita dimulai dengan satu komitmen mempunyai motivasi murni di hadapan Tuhan.

Pada saat seperti itu mari kita merefleksi diri apakah pembangunan ini seluruhnya menuju kepada satu pembangunan tubuh Kristus ataukah di dalamnya ada keinginan-keinginan yang tersembunyi dibalik istilah-istilah yang kelihatan bagus. Tokoh-tokoh di sepanjang Alkitab bukanlah orang sempurna yang tidak pernah berbuat salah, dan bahkan secara fenomena mungkin kelihatan lebih jahat. Daud misalnya, kalau dilihat dari dosanya orang seperti ini seharusnya sudah dibuang tetapi justru kepadanya Tuhan berkata, "Kepada dia Aku berkenan." Apakah Tuhan tidak melihat dosanya? Tuhan melihat dan ia dihukum berat sekali karena dosanya, tetapi bagaimanapun juga, dalam seluruh aspek hidupnya Daud dekat dengan Tuhan. Begitu ditegur dia langsung balik, meratap dan sedih luar biasa karena dia tahu dia telah menyakiti hati Tuhan. Mungkin dalam hidup kita pernah jatuh dan menyeleweng tetapi Tuhan mau melihat motivasi murni yang muncul dari hati kita.

2). Allah telah memilih jabatan pelayanan dan orang-orang kudus yang seluruhnya harus dipakai untuk pekerjaaan Kristus melalui pelayanan semua bagian. Tuhan menetapkan nabi, rasul, gembala, penginjil dan pengajar guna memperlengkapi orang-orang kudus, yaitu setiap anak-anak Tuhan untuk pembangunan Tubuh Kristus. Ungkapan dalam Ef 4:11-12 ini seringkali menimbulkan 2 kesalahan besar penafsiran: a) Adanya dua kelas dalam gereja, yaitu pendeta dan kaum awam, dimana kelas yang satu lebih penting dari kelas yang lain. Alkitab bukan bermaksud demikian. Kelima jabatan ini menunjukkan adanya pembagian tugas kerja di dalam satu tubuh, tetapi kita harus melihat seluruh bagian ini di dalam konteks satu tubuh Kristus. Kita harus ingat bahwa tidak ada bagian yang lebih penting dari bagian lain. b) Timbul satu kondisi dimana kelompok elite harus balajar baik-baik dan mengerti semua hal sedang kelompok awam tidak perlu. Alkitab menetapkan lima jabatan tersebut justru tugasnya untuk memperlengkapi semua orang kudus demi pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus. Disini dikatakan semua dan bukan sebagian! Adanya lima jabatan ini bukan berarti lima jabatan ini yang mengerjakan semua dan tetapi mereka hanya memperlengkapi orang kudus supaya nantinya dapat bersama-sama membangun tubuh Kristus. Perlengkapan kekristenan bukan masalah kita suka atau tidak suka tetapi itu adalah satu keharusan yang harus kita pelajari dan gumulkan supaya kita benar-benar maju. Mengapa orang Kristen tidak mempunyai tekad untuk mendidik anaknya di dalam memperlengkapi mereka secara spiritual tetapi begitu merasa perlu memperlengkapi mereka secara duniawi atau sekuler? Jika demikian, kapan kita dapat bertumbuh? Apa perlengkapan yang dapat memperlengkapi kita? Ini merupakan satu pertanyaan serius yang harus dijawab oleh kekristenan di seluruh dunia? Apa yang sebenarnya menjadi motivasi inti dari hidup kita? Saya rindu setiap jemaat belajar baik-baik, karena kalau setiap orang Kristen mau sungguh-sungguh belajar itu menjadi pukulan balik bagi setiap hamba Tuhan, sehingga seorang hamba Tuhan yang berdiri di mimbar tidak akan sembarangan dalam memberitakan firman Tuhan serta mendorong mereka untuk memperlengkapi diri.

3). Setelah diperlengkapi maka aspek apa yang perlu digarap? Paulus bukan sekedar mengajak kita untuk mau berproses dan diperlengkapi, tetapi ia dengan tegas menggambarkan bagaimana perlengkapan itu dikerjakan dan diproses dalam setiap anak-anak Tuhan. Apa dan kemana sasarannya? Dalam ayat 13-14 dikatakan, "Sampai kita semua telah mencapai empat hal yaitu kesatuan iman, pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus sampai kita bukan lagi anak-anak yang dapat diombang-ambingkan oleh berbagai pengajaran yang palsu dan tidak gampang dipermainkan oleh permainan manusia yang licik serta menyesatkan. Ini semua menjadi sasaran yang harus muncul di dalam setiap kita! Pertama, kita harus mengerti iman kita secara tepat, mengerti doktrin dan dasar pengajaran iman kita yang sesungguhnya. Alkitab dengan tegas mengatakan kunci pertama bagaimana kita bertumbuh adalah tahu pengajaran iman kristen yang sesungguhnya dan konsep pengetahuan yang benar tentang Anak Allah. Ini bukan sekedar tahu. Dalam II Kor 11:4 Paulus dengan tegas mengatakan, "Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain daripada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain daripada yang telah kamu terima atau Injil yang lain daripada yang telah kamu terima." Mengerti bukan hanya sampai di kulit tetapi mengerti sampai kekedalaman pengertiannya sehingga kita bukan lagi anak-anak yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran. Seseorang yang mempunyai pengertian doktrin yang kokoh tidak akan mudah digoyahkan oleh berbagai macam rupa angin pengajaran namun ia akan dapat berbicara dan menghantam balik semua pengajaran yang sesat.

Kedua, Tuhan menuntut satu pertumbuhan bukan hanya di pengertian doktrin tetapi menuntut kedewasaan penuh dan bertumbuh sampai ke tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Orang Kristen yang dewasa adalah orang Kristen yang mampu mengaplikasikan iman di dalam kehidupannya dengan kekuatan yang dari Tuhan. Menjadi orang Kristen yang benar-benar takut akan Tuhan tidak mungkin tidak mengalami masalah, tetapi justru disitu kematangan dan kedewasaan kita sedang diuji. Kita perlu belajar dan menjadi dewasa serta mempunyai pertumbuhan yang kuat menghadapi permasalahan di dunia ini dengan kekuatan Tuhan. Belajar baik-baik, bertumbuh dan maju di dalam kedewasaan imam. Kapan kita dapat memperhatikan orang lain, memberitakan injil dan mempunyai kekuatan untuk mendobrak dunia ini kalau kita sendiri masih perlu diasuh? Mengapa kita tidak bertumbuh dengan tubuh yang semakin hari tumbuh semakin kuat dan semakin mampu bersuara di tengah jaman serta berkarya di tengah jaman. Itulah tubuh yang sehat, bertumbuh, utuh dan tubuh yang dapat melakukan sesuatu. Tuhan menghendaki tubuh Kristus menjadi tubuh yang bermanfaat di dunia ini, yang dapat berkarya dan bekerja di tengah dunia. Tubuh itulah gabungan dari setiap anak-anak Tuhan dimana kita berada di dalamnya, menjadi bagian-bagian yang turut bekerja untuk pembangunan keseluruhan, diikat menjadi satu, rapi tersusun untuk mengarap pekerjaan Tuahn. Tuhan menginginkan kita bertumbuh!

Saudara, saya tidak tahu seberapa jauh kita telah bertumbuh dan berapa lama Saudara telah menjadi Krsiten, tetapi hari ini biarlah apa yang Paulus inginkan sungguh menjadi satu teriakan dan komitmen hati kita untuk kita mau dipakai Tuhan membangun tubuh Kristus dan mau diperlengkapi, berproses serta tahu bagaimana kriteria proses itu tercapai sehingga dengan demikian kita dapat dipakai Tuhan secara indah. Amin.?

(Ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)