STRIS-A
(Sekolah Teologi Reformed Injili SURABAYA-ANDHIKA)

 

VISI dan MISSI

 

Mengapa STRI didirikan?

Belajar dari sejarah gereja, kita melihat bagaimana pembaruan teologis yang dilakukan gerakan Reformasi memberi dampak yang luas ke seluruh aspek kemanusiaan: seni, literatur, ilmu pengetahuan, politik, dll. Pengakuan akan kedaulatan Allah atas ciptaan dan penebusan melahirkan teologi yang bercakrawala luas.

Tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat maju dewasa ini, nilai-nilai historik dari mana semua kemajuan itu berasal sudah disingkirkan orang. Akibatnya, dunia dilanda oleh krisis otoritas yang mengakibatkan krisis indentitas dan nilai-nilai. Kekristenan pun, termasuk di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, tidak luput dari situasi kelam itu. Orang Kristen masa kini perlu dibina agar memahami fondasi kebenaran yang hanya ada dalam keTuhanan Allah atas segala sesuatu, dan dari sini mereka dimungkinkan untuk merelasikan imannya dengan pertanyaan-pertanyaan hidup yang digumulinya.

Dalam dekade terakhir ini, pekerjaan Tuhan di Indonesia amat nyata. Banyak orang Kristen yang berbakat digerakkan dan dikobarkan untuk melayani. Tapi sebagaimana seorang prajurit harus mempunyai senjata yang ampuh supaya berhasil dalam peperangan, demikian juga dalam ladang peperangan rohani pekerjaan Tuhan, orang Kristen perlu dipersiapkan dengan pengetahuan dan kepercayaan yang teguh. Dengan demikian mereka akan memahami kerangka kebenaran yang memungkinkan mereka memiliki wawasan yang tepat tentang seluruh aspek hidupnya maupun zamannya. Doktrin yang benar dan kuat sangat penting sebagai fondasi pelayanan, lebih daripada aspek-aspek lain seperti strategi, metode, atau pengalaman. Di Indonesia banyak orang Kristen ingin melayani Tuhan, tetapi pengertian doktrinnya masih kurang.

Guna memenuhi kebutuhan itulah STRI didirikan, yaitu untuk memperlengkapi orang-orang Kristen yang berniat mengerti kebenaran yang sejati.

Mengapa Reformed Injili?

Mengapa Sekolah Teologi ini memakai nama Reformed Injili? Istilah Reformed menunjukkan sifat (corak ) pengajaran teologi yang ingin kembali kepada Alkitab seperti semangat zaman Reformasi, yaitu teologi Calvinis. Gerakan Reformasi telah memberikan sumbangsih yang luar biasa dalam sejarah, khususnya sejarah gereja. Gerakan itu bukan hanya memperlengkapi orang Kristen tetapi juga membantu kekristenan untuk menghadang segala ajaran palsu dan melawan aliran modernisme.

Dari sudut lain, jika seorang Kristen diperlengkapi dengan teologi yang kuat, tetapi tidak mempunyai gairah untuk melayani orang lain dan mengabarkan Injil, maka ia adalah orang Kristen yang egois. Oleh karena itu dasar teologi Reformed perlu digabungkan dengan semangat penginjilan. Istilah Reformed Injili merupakan istilah penting dalam kekristenan abad ke-20, karena orang Injili berarti orang-orang yang memelihara dengan ketat kepercayaan mengenai Injil. Untuk itu kami tuangkan di dalam Pengakuan Iman Reformed Injili kami.

Selain itu diharapkan istilah tersebut dapat menbangkitkan kesadaran bahwa apa yang telah dipelajari dan dipercaya harus juga disampaikan dengan semangat dan giat, untuk membawa orang lain kepada Tuhan. Maka pengetahuan teologi dan tindakan menyaksikan iman kepada orang lain akan diseimbangkan dalam pendidikan ini.

Mengapa untuk awam?

Sekolah Teologi yang melatih hamba-hamba Tuhan secara penuh telah banyak didirikan di Indonesia. Namun pengertian akan Allah seharusnya tidak menjadi monopoli orang-orang seminari atau sekolah teologi, melainkan juga dimiliki oleh setiap orang Kristen. Itulah sebabnya STRI bertujuan memperlengkapi kaum awam, agar mereka mengenal dan mengerti teologi dan dapat menjadi orang-orang yang "full-life" Kristen.

Justru kaum awamlah sebenarnya yang secara langsung terjun mempengaruhi masyarakat sehari-hari. Mereka pulalah yang merupakan ujung tombak dalam konteks penginjilan dan pembentukan citra Kristen.

Kaum awam adalah mayoritas dalam gereja. Bila mereka dibina, dididik, dilatih, didoakan dan digerakkan, dampaknya akan luar biasa. Diantara mereka ada tokoh-tokoh masyarakat yang keputusan-keputusannya mempengaruhi jalannya sejarah bangsa.

Mereka perlu dibekali dengan wawasan Kristen yang tepat.

Soli Deo Gloria,
1 Maret 1999.
Kembali ke Halaman Utama STRIS