Ringkasan Khotbah : 30 Mei 1999
Apa yang Dilakukan Roh Kudus & Tujuannya
Nats : Yohanes 16:14
Pengkhotbah : Ev. Rusdi Tanuwidjaya

Hari ini kita bicara mengenai Roh Kudus, yaitu dari sisi yang berkenaan dengan apa yang Ia kerjakan di dalam tugasnya ketika Allah Anak (Yesus) mengutus Dia di dalam dunia. Dari ayat yang kita baca hari ini, Yoh 16:14 dikatakan: "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku." dan dari ayat ini kita akan bahas dua hal yang besar yaitu: 1) apa yang akan dilakukan Roh Kudus dan 2) apa tujuan Roh Kudus melakukan hal itu?

Kalau kita melihat di dalam ayat 14b dikatakan, "Sebab Dia (Roh Kudus) akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya daripadaKu." Yang dimaksud dengan kepadamu disitu adalah murid-murid Tuhan. Mereka bukan merupakan orang-orang yang terpandang dan terkenal pada jaman itu, mereka adalah orang-orang biasa, nelayan yang tidak berpendidikan, tidak ada seorangpun dari mereka yang merupakan orang yang luar biasa. Saya percaya Tuhan Yesus, yang adalah pencipta langit dan bumi, mempunyai kuasa untuk memanggil dari dunia ini orang-orang yang terpandang, berpendidikan tinggi menjadi dutanya untuk mempengaruhi dunia. Namun, kita dapat lihat bahwa dunia ini tidak dipengaruhi oleh jumlah orang yang banyak namun dari kelompok kecil orang yang mempunyai kekuatan untuk merombak dunia ini.

Di dalam I Kor 1:26 kita melihat bahwa cara kerja Allah berbeda dengan cara kerja kita karena cara kerjaNya unik. Tuhan pilih orang yang sederhana sama seperti saudara dan saya. Dia punya satu rencana supaya dari 11 muridnya ini dunia dipengaruhi. Saudara jangan minder kalau Saudara adalah orang yang tidak mempunyai banyak uang, karunia atau potensi. Tuhan dapat pakai Saudara sesuai dengan kapasitas Saudara. Bagi saya, ketika seseorang dipilih, bagi dia dipercayakan satu rahasia yang begitu indah, luhur, agung, suci dan kalau Ia mau mempercayakan, maka itu adalah semata-mata kerendahan hati-Nya dan merupakan suatu anugerah.

Roh Kudus menolong para murid untuk mengerti kata-kata Kristus di dalam hidup mereka. Kalau saudara perhatikan baik-baik, di dalam pasal 14-16 ketika Tuhan Yesus mengajar mengenai penghibur yang akan diutus oleh-Nya, konsep semua muridNya masih duniawi. Bahkan, sampai ketika Kristus bangkit, mereka masih membicarakan kerajaan Allah dalam konteks lahiriah dan cara berpikir mereka belum berubah. Roh Kudus menolong mereka untuk memahami kata-kata Kristus sebelum Kristus mati dan naik ke surga. Ini penting, karena tanpa pekerjaan Roh Kudus kita tidak mungkin mengerti mengenai arti sebenarnya dari firman tersebut. Itu sebabnya kita percaya jikalau bukan Roh Kudus yang memberi pertolongan dengan membuka mata kita, telinga dan menjamah hati kita maka kita tidak mungkin mengerti. Selain itu, hanya melalui Roh Kudus kita mungkin untuk melihat betapa tidak berlayaknya kita di hadapan Allah. Hal pertama yang harus kita sadari adalah, tanpa pertolongan Roh Kudus, sulit bagi kita untuk melihat kebenaran.

Hal kedua yang Roh Kudus lakukan adalah memberitakan tentang pribadi Kristus. Bagi saya, pribadi Kristus bukanlah hal yang sederhana. Walaupun kita sudah berusaha menjelaskan pribadi Kristus kepada orang yang tidak percaya dengan selogis-logisnya, orang itu tetap akan merasa bahwa hal itu tidaklah logis. Tarik Sidharta dari Tripitaka atau Muhammad dari Alquran, tidak akan membuat kedua kitab itu menjadi tidak berfungsi, namun jika kita menarik pribadi Kristus dari Kitab Suci, maka seluruh kekristenan akan menjadi hancur. Mengapa? Karena pusat dari Kitab Suci, mulai dari Kejadian hingga Wahyu adalah Kristus. Tetapi di saat kita berbicara dengan orang lain tentang Kristus, maka kecuali Roh Kudus bekerja di dalam hidupnya, ia tidak mungkin bertobat. Inilah hal kedua.

Ketiga, Roh Kudus akan memberitaan jabatan Kristus. Alkitab berkata bahwa Kristus adalah Raja, Nabi dan Imam. Kristus adalah nabi, imam dan raja yang sejati. Nabi-nabi PL harus berkata: "Demi nama Allah…", tetapi Kristus tidak, karena Ia sendiri adalah Allah. Ibr 10 berkata bahwa Hukum Taurat hanyalah bayang-bayang dari Kristus, sehingga imam yang sejati adalah Kristus, yang tidak perlu mempersembahkan korban bagi dirinya sendiri dan yang dapat mempersembahkan korban sekali untuk selama-lamanya. Yesus juga adalah Raja sejati yang nanti akan datang untuk menjadi hakim atas manusia. Yesus berkata bahwa kalau Roh Kudus datang maka: "Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman." Dosa disini berkenaan dengan jabatan Kristus sebagai nabi, kebenaran berkenaan dengan imam, dan penghakiman berkenaan dengan raja.

Keempat, Roh Kudus mencurahkan kasih Tuhan di dalam hidup kita. Walaupun kita tahu bahwa Yesus adalah nabi, imam dan raja, tetapi jika kita tidak pernah merasakan kasih Allah, maka kita tetap sulit untuk berubah. Roh Kuduslah yang mencurahkan kasih Tuhan di dalam hidup kita: "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Rm 5:5). Di saat manusia terus melawan Tuhan, melawan kebenaran dan terus berbuat dosa, maka jika Tuhan mau, Ia dapat saja membuang kita, karena kita hanyalah ciptaan dan Ia adalah Pencipta. Tetapi di saat kita jatuh ke dalam dosa, Allah telah merencanakan penebusan. Di dalam kasihNya, Allah telah mengaruniakan AnakNya sendiri untuk datang ke dalam dunia mati bagi saudara dan saya. Allah tidak pernah memberikan barang sisa kepada manusia, tetapi seringkali kitalah yang memberikan barang sisa kepada Tuhan. Betapa besarnya kasih Tuhan kepada kita. Itu sebabnya, jika Roh Kudus tidak mencurahkan kasih Allah itu kepada kita, kita tidak mungkin dapat mengerti cinta Tuhan. Semakin besar kasih Allah ada di dalam hati kita, maka kita akan semakin merasa rendah. Tidak mungkin orang yang merasakan kasih Tuhan dapat seenaknya berbuat dosa! Karena kasih itu sudah dicurahkan oleh Roh Kudus ke dalam hati kita masing-masing.

Kelima, Roh Kudus membuat firman menjadi milik kita. Jika Roh Kudus tidak bekerja, maka firman yang kita dengar hanya sekedar menjadi panggilan umum. Kita mengerti tetapi tetap tidak percaya. Tetapi, di saat Roh Kudus meneguhkan firman itu di dalam hati dan pikiran kita, maka firman itu akan menjadi milik kita karena Roh Kudus sendiri yang meneguhkan firman itu di dalam hati kita.

Sekarang, apakah tujuan Roh Kudus melakukan semua ini? Hanya satu, yaitu untuk memuliakan Kristus. Disini kita melihat keharmonisan pola kerja di antara Tritunggal. Allah Bapa sederajat dengan Allah Putra sederajat dengan Allah Roh Kudus. Tetapi, dalam ordo, di dalam tugas dan tanggung-jawab kita melihat bahwa Bapa mengutus Kristus ke dalam dunia dan ketika Kristus datang ke dalam dunia maka Ia datang untuk melakukan kehendak Bapa dan bukan melakukan ambisi pribadi. Kristus memuliakan Bapa dan menyatakan firman Bapa kepada manusia (Yoh 17). Waktu Kristus saat ini mengutus Roh Kudus, Roh Kudus juga tidak melakukan ambisi pribadi. Roh Kudus memuliakan Kristus dan melakukan apa yang dikatakan oleh Kristus. Oleh sebab itu, kita melihat adanya keharmonisan di antara Allah Tritunggal. Allah tidak mungkin berkonflik dengan Allah karena Allah adalah sempurna.

Kalau Bapa mengutus Kristus dan Kristus memuliakan Bapa, Kristus mengutus Roh Kudus, Roh Kudus memuliakan Kristus, maka Allah mengutus kita sehingga kita pun seharusnya melakukan hal yang sama. Gereja yang menyadari untuk apa ia diutus ke dalam dunia, akan menjadi Gereja yang tahu tugas dan tanggung-jawabnya. Gereja yang keluar dari jalur ini tidak mengerti keharmonisan di antara Allah Tritunggal. Itu sebabnya tugas gereja adalah memuliakan Allah. Apapun yang Saudara miliki bukanlah milik saudara dan itu harus kita kembalikan kepada Tuhan. Di dalam Rm 11:36 dikatakan: "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" Itu berarti, harta, kesehatan, teman hidup dan anak kita juga adalah titipan Tuhan. Kalau suatu kali Tuhan ambil, Saudara jangan marah-marah, karena itu adalah milik Tuhan.?

(Ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)